KETIKA BULIRAN AIR MATA MENETES
Oleh: Muhammad Solehan
Setiap manusia pasti mempunyai sisi tergelap dalam
hidupnya. Disaat derita itu datang seolah kita ingin menangis sejadi-jadinya,
sepuas-puasnya, atau sekeras-kerasnya. Bahkan kita ingin tidur selama-lamanya,
sebagai bentuk ungkapan ketidakberdayaan kita terhadap apa yang terjadi. Begitu
dalamnya kepedihan yang menyelimuti diri dan tak kuasanya diri menghadapi teka-
teki hidup ini, hingga seolah kita ini terjebak antara ruang realita dan mimpi.
Takdir itu berbicara melebihi kita menjangkaunya. Disaat
seperti ini, bolehkah kita hanya diam dalam lautan air mata? Salahkah kita
menguras tetes kepedihan hati, bolehkah sejenak kita istirahat dari wisata hati
yang cukup melelahkan, dan dosakah kita bersedu-sedan?. Jawabanya……...Ya, boleh
saja. Bukankah air mata tercipta untuk membasuh luka? Bukankah air mata
diciptakan oleh Sang Maha Cinta untuk menyiram hati dari tandus dan keringnya
identitas diri? Bukankah air mata itu wujud ketidakberdayaan kita sebagai
seorang hamba dihadapan Tuhan yang Maha Segalanya?. Asalkan setiap tetesnya
luruh karena hati yang hanya berpaut kepadaNya. Asalkan setiap isak hanya
tersedu untuk memohon kekuatan dariNya. Bukan sebuah tangis penyesalan,
penggugatan, bukan pula tangis penyalahan atas goresan pena takdirNya.
Menangis
adalah terapi terbaik untuk kita semua. Menangislah, hanya jangan berlama-lama.
Sebab dibalik suatu kepedihan,kebahagiaan sudah siap untuk menunggu untuk
disambut bukan? bukankah Allah swt memotivasi kita dalam Q.S Al-Insyirah:5-6, “Fainnamaal
usri yusran,innamaal usri yusraa” (sesungguhnya setelah kesulitan pasti
ada kemudahan). Didalam air mata itu terdapat obat penyembuh. Air mata dapat
memberi efek positif bagi kesehatan jiwa karena menangis bisa meredakan rasa
sedih, tertekan, dll. Penelitian luar negeri menyatakan bahwa 85% wanita dan
73% pria berkurang kesedihan dan kemarahanya setelah menangis. Air mata bisa
membasahi hati yang sedang kering, menyejukkan hati yang sedang terbakar oleh
api derita. Saat seseorang mengeluarkan air mata, maka ia sedang mengeluarkan
racun dari tubuhnya. Orang yang lebih sering menangis memiliki rentang usia
yang lebih panjang dari mereka yang jarang menitikkan air mata. Karena air mata
itu berguna untuk menjaga hati agar tetap hidup dan agar langkah tetap kuat.
Seiring
saat waktu saat air mata telah terkuras, kita akan sadar bahwa saat bersedih
sudah habis. Setiap moment pahit pasti akan berlalu tersapu bersama berjalanya
waktu. Jikapun waktu tak bisa menjanjikan kesembuhan, setiap luka akan menjadi
alarm pengingat bahwa kita pernah mengalami dan merasakan suatu pengalaman
berharga yang akan terkenang selamanya, dan jadikan setiap kesedihan itu
membuat dirimu kuat, jauh lebih kuat dari yang orang kira, jauh lebih kuat dari
sebelunya. Disaat kesedihan hati, kecewa, perih, dan kelamnya hidupmu, apa yang
harus kamu lakukan??? Inilah beberapa tips yang harus kamu lakukan :
·
Admit it ! it’s real
Saat
bersedih, akuilah rasa sakit itu ada, akuilah suatu ujian tengah melanda kita.
Tak perlu berpura-pura tak ada masalah, jangan menyangkal karena itu nyata.
Menangislah !! menangis sampai tertidur bila itu membuatmu lega. Nikmati
kesedihan itu untuk sementara waktu. Anggaplah itu sebagai perhentian sementara
untuk menyusun energi baru, percayalah…..laa tahinnu wa laa tahzan, innallaha ma’ana
·
It’s not the end
Saat
derita menghempaskan kita, itu bukan akhir dari segalanya. Perasaan manusia
terus berganti seiring detak waktu yang terus berlari. Kita disentuh oleh
takdir yang menyentak tak apa, segala duka hanya satu cara untuk menyadarkan
kita bahwasanya kita hanyalah manusia. Biarkan diri tenggelam sejenak dalam
rasa sedih lalu bangun lagi, buka jendelamu, diluar sana sinar matahari siap
menghangati, menerangi hari-harimu yang pekat. Banyak hal yang harus dilakukan
karena hidup terus berjalan. Percayalah bahwa kita bisa melewati itu semuanya.
Allah itu tidak memberi cobaan diatas kemampuan kita. Allah juaga tak memberi
apa yang kita inginkan, akan tetapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan
·
Fall, rise again
Saat
kita disapa senandung takdir yang menyentak seakan kita merasa terjatuh dalam
jurang yang penuh dengan duri-duri melewati jalan yang terjal dan penuh
bebatuan. Jangan pernah takut, jangan pernah menyerah untuk bangkit. Bangunlah
dari ketidakberdayaan itu. Allah berfirman dalam Q.S
Yusuf : 87
“Jangan kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir.”(Q.S
Yusuf : 87)
Oleh
karena itu, jangan pernah mencoba untuk
menyerah dan jangan menyerah untuk mencoba. Jangan engkau biarkan
hal-hal itu menghancurkan mental terdalam dalam dirimu. Karena engkau adalah
master dan penguasa dalam dirimu itu,
Kesimpulanya,
jangan pernah malu untuk menangis. Karena menangis itu bersifat manusiawi, dan
karena menangis itu dapat menghidupkan hati yang tengah mati. Sebagai penutup,
sebuah tausyiah yang pernah ku dengar mengatakan :
Berusahalah untuk sabar meski tak ikhlas
Berusahalah untuk taat meski terasa
berat
Berusahalah untuk bertahan meski sudah
tak kuat
Berusahalah untuk memahami meski tak
sehati
Berusahalah untuk menjadi lebih baik,
bukan menjadi sempurna
Karena kesempurnaan itu hanyalah milik
Allah Azza Wajalla
Demikian
sedikit ilmu yang mampu kami bagikan. Bila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaianya itu mutlak datangnya dari kebodohan kami,
dan bila terdapat kebenaran itu datangnya hanyalah dari Allah swt semata.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment