Tuesday 14 August 2012

Ketika Buliran Air Mata Menetes


KETIKA BULIRAN AIR MATA MENETES
Oleh: Muhammad Solehan
            Setiap manusia pasti mempunyai sisi tergelap dalam hidupnya. Disaat derita itu datang seolah kita ingin menangis sejadi-jadinya, sepuas-puasnya, atau sekeras-kerasnya. Bahkan kita ingin tidur selama-lamanya, sebagai bentuk ungkapan ketidakberdayaan kita terhadap apa yang terjadi. Begitu dalamnya kepedihan yang menyelimuti diri dan tak kuasanya diri menghadapi teka- teki hidup ini, hingga seolah kita ini terjebak antara ruang realita dan mimpi.
            Takdir itu berbicara melebihi kita menjangkaunya. Disaat seperti ini, bolehkah kita hanya diam dalam lautan air mata? Salahkah kita menguras tetes kepedihan hati, bolehkah sejenak kita istirahat dari wisata hati yang cukup melelahkan, dan dosakah kita bersedu-sedan?. Jawabanya……...Ya, boleh saja. Bukankah air mata tercipta untuk membasuh luka? Bukankah air mata diciptakan oleh Sang Maha Cinta untuk menyiram hati dari tandus dan keringnya identitas diri? Bukankah air mata itu wujud ketidakberdayaan kita sebagai seorang hamba dihadapan Tuhan yang Maha Segalanya?. Asalkan setiap tetesnya luruh karena hati yang hanya berpaut kepadaNya. Asalkan setiap isak hanya tersedu untuk memohon kekuatan dariNya. Bukan sebuah tangis penyesalan, penggugatan, bukan pula tangis penyalahan atas goresan pena takdirNya.
           
Menangis adalah terapi terbaik untuk kita semua. Menangislah, hanya jangan berlama-lama. Sebab dibalik suatu kepedihan,kebahagiaan sudah siap untuk menunggu untuk disambut bukan? bukankah Allah swt memotivasi kita dalam Q.S Al-Insyirah:5-6, “Fainnamaal usri yusran,innamaal usri yusraa” (sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan). Didalam air mata itu terdapat obat penyembuh. Air mata dapat memberi efek positif bagi kesehatan jiwa karena menangis bisa meredakan rasa sedih, tertekan, dll. Penelitian luar negeri menyatakan bahwa 85% wanita dan 73% pria berkurang kesedihan dan kemarahanya setelah menangis. Air mata bisa membasahi hati yang sedang kering, menyejukkan hati yang sedang terbakar oleh api derita. Saat seseorang mengeluarkan air mata, maka ia sedang mengeluarkan racun dari tubuhnya. Orang yang lebih sering menangis memiliki rentang usia yang lebih panjang dari mereka yang jarang menitikkan air mata. Karena air mata itu berguna untuk menjaga hati agar tetap hidup dan agar langkah tetap kuat.
Seiring saat waktu saat air mata telah terkuras, kita akan sadar bahwa saat bersedih sudah habis. Setiap moment pahit pasti akan berlalu tersapu bersama berjalanya waktu. Jikapun waktu tak bisa menjanjikan kesembuhan, setiap luka akan menjadi alarm pengingat bahwa kita pernah mengalami dan merasakan suatu pengalaman berharga yang akan terkenang selamanya, dan jadikan setiap kesedihan itu membuat dirimu kuat, jauh lebih kuat dari yang orang kira, jauh lebih kuat dari sebelunya. Disaat kesedihan hati, kecewa, perih, dan kelamnya hidupmu, apa yang harus kamu lakukan??? Inilah beberapa tips yang harus kamu lakukan :
·         Admit it ! it’s real
Saat bersedih, akuilah rasa sakit itu ada, akuilah suatu ujian tengah melanda kita. Tak perlu berpura-pura tak ada masalah, jangan menyangkal karena itu nyata. Menangislah !! menangis sampai tertidur bila itu membuatmu lega. Nikmati kesedihan itu untuk sementara waktu. Anggaplah itu sebagai perhentian sementara untuk menyusun energi baru, percayalah…..laa tahinnu wa laa tahzan, innallaha ma’ana

·         It’s not the end
Saat derita menghempaskan kita, itu bukan akhir dari segalanya. Perasaan manusia terus berganti seiring detak waktu yang terus berlari. Kita disentuh oleh takdir yang menyentak tak apa, segala duka hanya satu cara untuk menyadarkan kita bahwasanya kita hanyalah manusia. Biarkan diri tenggelam sejenak dalam rasa sedih lalu bangun lagi, buka jendelamu, diluar sana sinar matahari siap menghangati, menerangi hari-harimu yang pekat. Banyak hal yang harus dilakukan karena hidup terus berjalan. Percayalah bahwa kita bisa melewati itu semuanya. Allah itu tidak memberi cobaan diatas kemampuan kita. Allah juaga tak memberi apa yang kita inginkan, akan tetapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan

·         Fall, rise again
Saat kita disapa senandung takdir yang menyentak seakan kita merasa terjatuh dalam jurang yang penuh dengan duri-duri melewati jalan yang terjal dan penuh bebatuan. Jangan pernah takut, jangan pernah menyerah untuk bangkit. Bangunlah dari ketidakberdayaan itu. Allah berfirman dalam Q.S Yusuf : 87
“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.(Q.S Yusuf : 87)
Oleh karena itu, jangan pernah mencoba untuk  menyerah dan jangan menyerah untuk mencoba. Jangan engkau biarkan hal-hal itu menghancurkan mental terdalam dalam dirimu. Karena engkau adalah master dan penguasa dalam dirimu itu,

Kesimpulanya, jangan pernah malu untuk menangis. Karena menangis itu bersifat manusiawi, dan karena menangis itu dapat menghidupkan hati yang tengah mati. Sebagai penutup, sebuah tausyiah yang pernah ku dengar mengatakan :

Berusahalah untuk sabar meski tak ikhlas
Berusahalah untuk taat meski terasa berat
Berusahalah untuk bertahan meski sudah tak kuat
Berusahalah untuk memahami meski tak sehati
Berusahalah untuk menjadi lebih baik, bukan menjadi sempurna
Karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah Azza Wajalla

Demikian sedikit ilmu yang mampu kami bagikan. Bila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaianya itu mutlak datangnya dari kebodohan kami, dan bila terdapat kebenaran itu datangnya hanyalah dari Allah swt semata. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment