Tuesday 14 August 2012

Senandung Persahabatan

SENANDUNG PERSAHABATAN
Oleh : Muhammad Solehan
Exlusive Islamic depart’11 itulah nama kelasku ketika aku kuliah semester 1, yang telah menyimpan jutaan kenangan yang takkan pernah terlupakan.Sebuah nama yang diusulkan oleh salah seorang temen mahasiswiku yang bernama Milkha, melalui rapat kelas ketika kami akan membuat suatu grup di facebook.Kemudian dibuatlah grup itu oleh nanang (sang master computer) kalau aku menyebutnya.Karena ia memang ahli dibidang itu.Sedangkan aku hanyalah seseorang(kalau aku menyebutnya) gaptek,alias gagap teknologi.Meskipun demikian aku sangat senang,karena ia sering membantuku bahkan mengajariku tentang banyak hal yang berhubungan dengan computer.Dalam hati akupun kagum akan pribadinya yang pekerja keras.Ia seorang mahasiswa yang kuliah sambil nyambi bekerja disalah satu warnet di Ungaran.Selain untuk biaya kuliahnya,itu juga untuk meringankan beban kedua orang tuanya.Sungguh pribadi yang luar biasa,yang jarang kita temukan pada zaman seperti ini.Akupun berharap suatu saat mempunyai semangat kerja keras seperti dia yang secara tidak langsung telah memotivasi saya.
Seminggu lagi ujian semester 1 akan berakhir,aku masih disibukkan oleh materi-materi yang sangat memeras otak.Namun aku harus tetap tenang,dan terus belajar secara maximal,karena aku ingin mendapatkan nilai yang memuaskan.Agar orang tuaku menjadi senang.Kalaupun aku tidak bisa membantu dalam wujud materi,maka aku hanya bisa membantu dengan prestasi,itulah yang menjadi prinsip hidupku.ILMU.Karena ilmu adalah harta yang paling mahal dan paling berharga didunia ini.
Dalam minggu ini,aku telah menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan menjadi kegiatanku ketika liburan nanti.Kelas ku pun akan mengadakan rapat lagi untuk membahas Study tour ke Yogjakarta.Dua minggu yang lalu kami telah mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan wisata.Panitia dibentuk,mulai dari ketua panitia hingga sie-sie yang membantu pun telah dipersiapkan.Kebetulan aku ditunjuk oleh ketua panitia untuk menjadi sie kerohanian islam bersama dengan salah satu teman mahasiswiku,Nurul Qomariah.Setelah rapat selesai,maka ketua panitiapun mengumumkan hasil rapat yang berhubungan dengan obyek wisata yang dituju,biaya perberangkatan serta tempat penginapan.
“Temen-temen,mohon perhatianya,ini adalah hasil rapat kita dari rapat-rapat sebelumnya,akan aku bacakan ,tolong didengar ya”!,kata hudi selaku ketua kelas sekaligus ketua panitia.
Aku dan teman-teman satu kelas pun diam memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.Kemudian ketua panitia melanjutkan pembicaraanya.
“Temen-temen,kita akan berwisata ke yogja dengan 2 tempat tujuan,yaitu pantai Sundak dan malioboro.Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 85000,itupun bisa kurang.Hanya untuk berjaga-jaga jika terjadi kendala ditengah-tengah nanti.Waktu akan lebih banyak dihabiskan didua tempat.Hal lain yang perlu kami informasikan yaitu berhubungan dengan penginapan.Penginapan tidak jadi dirumah mas Tegar,akan tetapi dirumahnya mas Dana,karena kendalanya lebih sedikit serta untuk tempat parkiranya luas.Gimana mas Dana,siapkah dirimu”?,Tanya hudi kepada Dana.
“Insha Allah,siap 100%,tanganku itu terbuka untuk kalian kok”,jawab dana disertai senyuman yang sederhana.teman-teman yang mendengarpun secara spontan hanya manggut-manggut aja,sambil tersenyum simpul.
“Kalau begitu oke,semuanya,sudah deal ya.Alhamdulillah rapat kali ini telah berjalan dengan sukses dan lancar,meskipun tadi terdapat perdebatan pendapat tentang biayanya,tapi kita telah menemukan solusinya bersama-sama.Besok setelah ujian berakhir,kita akan mengadakan rapat lagi untuk pemantapan,pembayaran sekaligus pengecekan.Terimakasih atas waktu yang telah diberikan,mari kita akhiri rapat kali ini dengan bacaan hamdalah bersama-sama”,seru hudi.
“Alhamdulillahirabbil alamin”,Seru teman-teman serentak.
“Saya akhiri,apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyampaian dan tutur kata saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya.Wabillahitaufik wal hidayah,Wassalamualaikum wr.wb”,ujar hudi sekaligus menutup rapat.
“Waalaikumsalam wr.wb”’jawab teman-temanku bersamaan.
Setelah rapat berakhir,aku dan teman-teman pun melanjutkan jam kuliah selanjutnya diruang A1 dengan mata kuliah tauhid,yang diampu oleh bapak Achmad maimun.Beliau adalah dosen yang cerdas dan ramah.Akupun suka dengan gaya bicara beliau,tutur katanya lembut dan penuh wibawa.Sering ia menyisipkan humor-humor segar dalam mengajar,membuat suasana kelas kian mencair dan menyenangkan.
@@@
Alhamdulillah ujian semester 1 telah berlalu,hanya tinggal menunggu hasilnya dengan hati yang cukup diselimuti rasa cemas.Akupun berdoa kepada Allah,semoga nilai2ku baik dan IPK-ku memuaskan.
Seminggu setelah ujian berakhir,nilai-nilaiku pun sudah diterbitkan oleh para dosen.Alhamdulillah,nilai-nilaiku baik dan insha Allah memuaskan.Namun ada 1 nilai yanmg sangat jelek bagiku,yaitu Bahasa Arab.Maklum juga sih,baru pertama kali ini aku mendapat pelajaran tsb.Aku  mendpat nilai (C-) , predikat yang sangat rendah bagiku,mungkin.Meskipun dengan berat hati,aku tetap menerima semuanya.Karena aku yakin Allah pasti memberi hikmah tesendiri dibalik usahaku.fainnama’al usri yusran,innama’alusri yusran.”Aku harus berkhusnudzon kepadaNYA”,pekikku dalam hati.
“Alhamdulillah,meskipun mendapat nilai (C-) aku harus tetap bersyukur dan bangga,ga’ apalah,yang penting kan prosesnya, tidak apa-apalah nilaiku rendah dimata manusia, tetapi tinggi dimata Allah swt,Allah kan menilai dari segi ikhtiarnya”,Ujarku dalam hati.
Ketika aku tengah melamun diserambi masjid,tiba-tiba kedua sahabatku datang mengampiriku dan bertanya,”IPK mu berapa,han?”,Tanya nanang.
“hu’um,berapa ex,sol???pasti lima ya!”,imbuh rahmad sambil bercanda.
“Alhamdulillah cumluade,dapat 3,54……Ow alah tow mad-mad,emange aku Albert Enstein,Albert enstein aja IPK-nya ja ga nyampe 5 ox..Aku malu ox sama Albert,kalau ntar dia merasa tersaingi..hehehe….”candaku sekenanya.
“Joss banget kawan,bagus…bagus.Sipp lah pokok’e”,kata nanang.
“Wah,percaya aku han,hebat bener temenku satu ini,tak kasih jempol 4 deh…hehehe..”,imbuh rahmad seraya meringis.
“Emang tipsnya apa tho han”,Tanya nanang dan rahmad hampir bersamaan.
Akupun berujar pada kedua sahabatku itu,sekalian memotivasi untuk menggugah semangat mereka.
“Nang,mad…..”ujarku sambil menatap mereka.
“Aku mendapat nilai segitu bukan karena aku pintar,tapi karena kemurahan Allah yang melimpahkan begitu banyak karunia kepadaku.Ku akui aku ngga’ begitu pintar,tapi aku berusaha untuk selalu rajin agar bisa menjadi lebih baik.Di kelas kita tu banyak kok yang pinter.Kaya’ Bayu,Huda,Hudi,Tina,Nurul dll.Kuakui aku merasa tersaingi dan tertantang,tapi dari situlah aku terus mencoba untuk terus menjadi lebih baik dan menjadikan mereka sebagai cermin motivasi.Dari sinilah aku merasa terus termotivasi untuk maju.Akupun teringat akan sebuah kata mutiara “janganlah berkeinginan untuk menjadi sempurna,karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah swt,dan hak manusia adalah menjadi manusia yang lebih baik,merekalah orang-orang yang beruntung”.Itulah yang terus memotivasi ku”.
“Kalian tahu kan!pertama kali aku ke STAIN,aku sangat minder.Betapa tidak,yang kuhadapi kebanyakan dari MAN,SMA Negri dan anak-anak pondok pesantren.Tapi segera ku tepis rasa minder itu,meskipun secara sadar,aku hanyalah anak lulusan SMK,dengan Jurusan Listrik Industri.Kemudian,aku kuliah mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.Awalnya aku merasa ngga’ pantas sih.tapi seiring berputarnya waktu,aku menjadi sadar bahwa,kita punya hak untuk menjadi lebih baik.Kurenungkan kembali niatku,bahwa aku hanya ingin menuntut ilmu lillahita’ala.Akupun teringat akan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:man salaka thorikon yaltamisu fii hi ‘ilman,sahhalallahulahu thorikon ilal jannah.”barang siapa meniti jalan untuk menuntut ilmu,maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.itulah yang menjadi kekuatan spirit dalam qalbuku. Ku yakin,innamal ‘amalu bin niat.Jadi aku terus berusaha dan kuserahkan semuanya kepada Sang Maha Cinta,Allah swt”.
“tahu ngga’ mad,nang….”,ungkapku sembari menarik nafas panjang dan melanjutkan pembicaraan.
“Selama ini,yang memotivasiku dalam wujud sikap adalah……….
….Kalian Berdua”.
“Ku belajar dari kerja keras,semangat,sosial,persahabatan,bahkan juga tentang hal cinta.Secara tidak langsung,kalianlah yang memberikan suguhan air motivasi dikala aku haus akan identitas diri.Allah telah memberikanku jalan keluar melalui nasehat-nasehat kalian kepadaku.Ku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada kalian dan jangan  pernah kapok  untuk menyuguhi santapan petuah hidup.Jazakumullahu khairan katsiran”,ujarku kepada kedua sahabatku.
Tak terasa kedua bola mataku berkaca-kaca,dan kulihat raut wajah merekapun mengalami hal yang sama.Mereka diam tanpa suara,kuamati raut wajah mereka seakan-akan mereka tengah merenungkan apa yang ku ucapkan.Nanangpun berkata,
Subhanallah,han-han.Luar biasa kata-katamu.Kalau saja ada mahasiswi yang denger kata-katamu itu.Tentu kata-kata dan raut wajahmu akan terngiang-ngiang di benaknya.Terima kasih sobat,kamupun telah memberi goresan motivasi dalam kamus kehidupanku.Keren Abiss….”,kata nanang sembari tersenyum bahagia.
Allahu akbar,habis baca buku apa tho sol kamu tu,filosofis kata-katamu itu hlo……bikin bergetar siapa saja yang mendengar.Kamu juga tahu kan,kalau aku juga lulusan SMK kaya’ kamu.Hebat sol,baru 1 semester aja,kelihatane kamu sudah bermetamorfosis menjadi filosof…hehehe”,sahut rahmad sembari mengacungkan kedua jempol tanganya.
“Emangnya aku kupu-kupu???Bisa bermetamorfosis”,tanyaku kepada rahmad.
Halah,bermetamorfosis kalau dalam bahasa sastra kan  ga cuman itu aja tow,sol.luas banget tho!!”,jawab rahmad sambil berlagak layaknya penyair.
Weleh-weleh,sekarang kamu malah ikut-ikutan solehan mad-mad.Ya,tak do’ain aja.Moga kalian bisa menjadi apa yang kalian inginkan,oke kawan???”,sahut nanang.
Amin yaa Rabb…oke sobat,”jawabku.
Amiiiiinnn”,jawab rahmad sembari mengusapkankedua tanganya ke muka.
“Gimana kalau kita pulang,ini udah agak siang ex…ntar takutnya dimarahin sama mama”,ujarku dengan nada bercanda.
“ayo….halah,gayamu hlo,sol!!”,kata rahmad.
“ayo-ayo…”,tambah nanang.
“Oh iya,dah pada Dhuha belum”,tanyaku kepada mereka.
“Udah han.Tadi sebelum kamu melamun disini,kita berdua udah dhuha ox.Makanya,jangan kebanyakan melamun.Ntar disamber setan baru tahu rasa kau…”ujar rahmad sambil nyengir.
“Melamun gimana??orang lagi merenungkan sesuatu kok.Biarin aja,kalo aku disamber ma setan,ntar gantian setanya yang tak samber….hehehe!!!”,jawabku membalas candaan rahmad.
“Udahlah mad,han.Ntar ga kelar-kelar.Yuk kita pulang.Kamu udah dhuha kan,han”,Tanya nanang.
Alhamdulillah,udah kok.Ok-ok kita pulang”,jawabku seraya melangkahkan kaki.
“Oke,plend…”,ujar Rahmad.
 Kamipun meninggalkan masjid,untuk pulang ke rumah masing-masing.Itulah warna-warna karakter para sahabatku,serius kadang santai,penuh canda kadangkala kami juga seperti anak kecil.Sungguh pribadi-pribadi yang unik.
Pembicaraan kami baru saja itu seakan telah mengoreskan pena kebahagiaan dalam hari-hari kami.Tak ayal,karena kami bertiga sering kumpul bersama,kadangkala juga menghampiri teman-teman yang lain.Entah di masjid,dibawah pohon beringin,di parkiran ataupun juga dikelas.Kebersamaan dan kekompakan inilah yang menjadikan tali persaudaraan yang erat diantara kami.
@@@
Seperti yang sudah menjadi kesepakatan kelas kami,bahwa kami akan mengadakan rapat puncak (Gladi bersih) sebelum kami berangkat wisata ke Yogja.Segenap panitia telah mempersiapkan segala hal.Kami satu kelas merasa senang karena akan berwisata sekaligus bermalam dirumah teman kami,Dana.Yang terbayang dalam benak kami adalah betapa indahnya berwisata dengan satu kelas yang sudah seperti keluarga sendiri ini.Ini akan menjadi kado terindah buat liburan akhir semester 1 ini.Rapat pun berjalan dengan lancar.Segenap panitia,mulai dari ketua hingga sie-sie yang membantu,termasuk aku didalamnya telah menyatakan siap untuk berangkat pada tanggal 8 februari 2012.Segala persiapan mulai dari penyewaan bus,tempat bermalam,obyek yang dituju,jumlah pesertanya,alat-alat yang dibawa,serta jam pemberangkatan telah disiapkan secara matang.Para sie-sie pun telah menyusun program-programnya,terutama sie acara:nanang dan milkha.Dalam hati akupun berdo’a,”Yaa Allah,mudahkanlah urusan kami,janganlah kau bebankan urusan kami kepada diri kami walaupun hanya sekejap.Engkau yang menguasai seluruh Alam,sukseskanlah acara ini,ya Rahman ya Rahim”.Amin”,do’aku dalam hati.
                                                          @@@
Akhirnya,hari yang telah kutunggu-tunggu pun telah tiba.Semua perlengkapan mulai dari baju ganti,perlengkapan pribadi,dsb telah kumasukan kedalam tas.Usai shalat subuh,ku ulangi hafalal-hafalan juz ‘amma ku.Dan aku bergegas piket bersih-bersih yang sudah menjadi kewajibanku,karena aku tinggal dipanti.Ya,semacam asrama,namun untuk sosial.Disinilah aku ditempa agar menjadi manusia yang bermanfaat dan berbudi pekerti yang luhur.
Langit masih cukup gelap,suasana dingin masih menyelimuti tubuhku.Namun kupaksakan diriku untuk mengambil handuk dan mandi.Dingin yang luar biasa.tapi lama-kelamaan tak terasa,yang kurasakan hanyalah kesegaran dalam tubuhku.Segera ku ganti pakaianku,dan berpakaian ala kadarnya.Berdasarkan kesepakatan bersama.Kami harus kumpul di STAIN pukul 06.00 pagi.Maka dari itu kupercepat rutinitasku.Sebenarnya aku bisa berangkat pagi,tapi aku harus membawa gitar.Karena aku malu membawanya ketika naik bus.Maka semalam,ku-sms nanang untuk membawakan gitarku.Kebetulan ia mengendarai sepeda motor dan berboncengan dengan rahmad ketika akan berangkat.Ia menyanggupi untuk membawakan gitarku.
Segera ku pamitan kepada pengasuhku,yang sudah menjadi orang tuaku yang ke-dua dalam lembaran hidupku.Setelah bersalaman dan kukecup tanganya.Akupun keluar untuk menunggu nanang dan rahmad tiba.Sudah dua puluh menit kutunggu-tunggu mereka namun tak kunjung datang.
”Mungkin tengah ada kendala di perjalanan”,pikirku.Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 06.15.
Yaa Allah,telat ngga’ ya”,ujarku dengan nada khawatir.
Kluuunting…………….!
Hp-ku berbunyi,ada satu pesan masuk.Ternyata dari salah satu temanku,Bani.
Assalamualaikum…Gimana,kamu sudah berangkat belum,han.N gitarnya udah kamu bawa apa belum”,tanya bani dalam sms itu.
Segera kujawab pesan itu.
Waalaikumsalam Warahmatullah,belum ex ban.Masih nunggu nanang n rahmad ngambil gitarku,cz mau aku titipin sama mereka”.
Gimana kalau aku jemput ke pantimu,pake motornya Ridlo.Soalnya temen-temen sudah banyak yang kumpul nih”,tawar bani kepadaku.Segera kubalas sms dari bani itu.
Boleh juga tuch...kamu kesini aja.Biar nanang nanti ku-sms kalau aku ga jadi nitip gitar sama dia”,jawabku.
Ok…tunggu ya.Aku segera terbang kesana”,balas bani.
Ada setitik embun harapan untuk bisa datang tidak terlambat dalam hatiku.Segera ku kirim sms kepada nanang.Bahwa aku tidak jadi nitip gitar sama dia,karena aku mau dijemput sama bani.
Sepuluh menit kemudian banipun datang.Aku lega.
“Ayo agak cepat.Temen-temen udah banyak yang kumpul”,ujar bani.
“Hla,nanang sama rahmad udah nyampe STAIN belum tadi??”,tanyaku pada bani.
“Kelihatane belum,tapi udah kamu sms kan,kalau kamu udah ku jemput”,kata bani.
“Udah kok.Sekitar sepuluh menit yang lalu.Ya udah ayo berangkat”,ajakku.
“Ayo”,jawab bani.
Kamipun segera melaju dengan cepat bersama VEGA-ZRnya ridlo.Sampai di STAIN teman-teman telah menunggu.Bani memarkirkan sepeda motor,sedangkan aku berjalan menuju kumpulan teman-teman laki-laki dengan membawa gitar ditangan kanan.Tiba-tiba aku terkejut tatkala teman-teman mahasiswiku memandangku seraya bersorak,
“Ciiiie-ciiie,keren.Ustadznya bawa gitar ex….!!!”.
“Wah-wah,ustadznya gaul juga ya”,seru temanku yang lain.
“Udah tho,jangan buat aku jadi malu”,jawab ku sekenanya seraya mempercepat langkahku dengan agak menunduk.
Entah berapa banyak komentar yang ditimpakan padaku,yang jelas mereka telah membuat aku malu dan salah tingkah.Entah mengapa??aku juga tidak tahu.Yang jelas,mata-mata itu menyoroti aku.Aku tak tahu apa makna  dari pandangan mereka.Hanya Allah dan merekalah yang tahu.Aku segera bergabung dengan teman-teman mahasiswa.
Tak lama kemudian,nanang dan rahmad pun tiba.Akupun meminta maaf kepada mereka,ternyata tak lama setelah aku berangkat,mereka tiba di pantiku.Kujelaskan semuanya dan mereka pun memakluminya.Setelah dirasa semua yang datang komplit,maka kami semua pun berangkat ke rumah dana yang berada di daerah Suruh.Teman-teman panitia yang lain juga sudah ada yang stand by disana.Bus pariwisata yang akan mengangkut kami berada di rumah dana.Dana membawa mobil untuk menjemput teman-teman mahasiswiku yang tidak mendapatkan boncengan.sedangkan aku sendiri,membonceng ridlo,bani dengan Bahrain dan temanku yang lainya juga sudah mendapatkan boncongan.Ku titipkan gitarku di dalam mobil dana,agar tidak terlalu repot.
Tiba dirumah dana,kamipun bersalaman dengan keluarganya.Kulihat beberapa orang temanku yang sudah ada disana.Ada hudi,nurul,machitoh dll.Segera kusapa mereka,
Assalamualaikum”,sapaku kepada mereka.
Waalaikumsalam”,jawab mereka sembari tersenyum.Kusalami tangan hudi saja.
“Gimana han……gitarnya kamu bawa ga’???”,tanya hudi.
“Udah kok,kutitipin di mobilnya dana”,jawabku sederhana.
“Ooooooh”,ujar hudi sambil manggut-manggut.
Semua teman-teman yang saling berboncengan sudah sampai,namun dana dan para mahasiswi belum tiba.Cukup lama kami menunggu mereka,kurang lebih lima belas menit.
Deru suara mobil terdengar,ku yakin itu adalah mobil dana yang membawa teman-teman mahasiswiku.Dan ternyata dugaanku benar.Lega juga hatiku ketika mereka turun dari mobil.Kuhampiri mereka dan kuambil gitarku yang kutitipkan di pintu belakang.Terlihat disana wajah Nita yang tengah tersenyum.Setelah barang-barang mereka turunkan.Hudipun mengajak kami semua untuk masuk bus,untuk memulai perjalanan.
“Temen-temen,kalau begitu mari kita langsung masuk bus aja.Soalnya kita sudah terlambat nih”,sahut hudi sembari menatap jam tanganya yang menunjukkan pukul 08.00.
“Ayo”,sahut teman-teman bersahutan.
Kamipun masuk dan memilih tempat duduk yang paling kami sukai.Aku memilih tempat duduk nomor 2 dari belakang.Karena aku membawa gitar.Di depanku ada Agna dan Fani,di sampingku ada Dana dan Milkha,dibarisan belakang ada tegar,ridlo,munir dan ahmad.sedangkan yang duduk sebangku denganku adalah Beni.Setelah kuletakkan tas dan aku kembali duduk.Pak sopirpun memulai menjalankan bus.Kami semua berangkat dengan jumlah 35 orang.Hudipun mengambil mic mulai memimpin perjalanan layaknya pemandu wisata.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”,hudi mulai membuka acara dengan penuh semangat.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”,jawab kami semua yang juga penuh semangat.
“Teman-teman yang dimuliakan oleh Allah Azza Wajalla.Sebelum kita memulai perjalanan,marilah sejenak kita tundukkan kepala.Kita ketuk pintu langit seraya memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah swt.Berdo’a………Dipersilahkan…”,sahut hudi dengan kata-kata yang cukup puitis.Serentak kami semua menundukkan kepala untuk berdo’a.Sedikit bergetar hatiku ketika mendengar kata-katanya,seraya berdo’a dengan penuh khidmad.
“Berdo’a selesai”,kata hudi.
Kamipun mendongakkan kepala secara bersamaan,mengusapkan kedua tangan ke wajah masing-masing sambil berucap,”Amiin”.Setelah berdo’a,hudi pun mengenalkan Bapak sopir bersama kernetnya.Hudi lebih banyak bicara untuk menghilangkan kebosanan kami.Sesekali ia menyisipkan humoran segar untuk mencairkan suasana.Kami semua hanyut dalam kegembiraan yang tak dapat kami ungkapkan dengan kata-kata.Ada yang berbincang-bincang dengan teman satu bangku,ada yang tengah asyik mendengarkan music dangdut,ada yang sibuk sendiri dengan facebook-nya dan kesibukan-kesibukan yang beraneka ragam lainya.Sedangkan aku sendiri tengah hanyut bersama petikan gitar seraya melantunkan lagu-lagu.Lebih sering kulantunkan lagu-lagu Ungu,seperti “tercipta untukku”,”sejauh mungkin”,dilema cinta”,serta lagu-lagu lain yang bisa kumainkan dengan gitar.Sesekali juga kulantunkan lagu-lagu religi agar tak terlalu hanyut dalam kegembiraan itu.
Setelah dirasa cukup lama memimpin acara,hudipun mundur.Dan menyerahkan acara kepada sie acara yang telah menyiapkan berbagai acara.Yaitu nanang dan milkha.Aku sudah tidak memegang gitarku lagi,karena aku sudah merasa agak lelah dan bosan.Gitarku dipinjam temanku yang duduk dibangku paling depan,Bahrain namanya.Ia juga cukup mahir memainkan gitar.
Ketika tiba saatnya nanang dan milkha mengisi acara,kami pun kembali semangat dan mengikutinya dengan antusias.Mereka membawa sebuah kantong yang berisi undian.Entah digunakan untuk apa,aku belum mengetahuinya.Milha pun menjelaskan aturan mainya.
“Temen-temen semua,kita sekarang berada pada acara yang cukup menyanangkan,yang dijamin membuat anda semua tersenyum”,kata milkha sambil tersenyum.Ia pun melanjutkan pembicaraanya.
“Acara kali ini berjudul “Gombal-Gembel”.
Jika saya mengambil undian yang pertama,maka yang saya panggil harus maju.Silahkan menggombal dan pilih salah seorang cewek untuk menjadi obyek gombal-an.Kalau tidak berani memilih secara langsung,silahkan ambil undian ini.Disini hanya tertulis nama-nama cewek”,ujar milkha seraya menunjukkan kantong undian yang lain.
Bila sudah selesai menggombal,cowok itu harus memilih temen cowoknya untuk maju,melakukan hal yang sama yaitu menggombal.Ingat obyeknya hanya cewek.boleh dipilih langsung atau melalui undian”.jelas milkha dengan panjang lebar.
Gimana teman-teman,kalian semuanya setuju??????”,tanya milkha kepada semua teman-teman.
Setujuuuuuuuuuuu…..”,sorak teman-teman penuh dengan semangat.
Sekarang kita mulai,”ucap milkha seraya mengambil undian disampingnya yang dibawa oleh nanang.
Siapakah yang akan membuka lembar-lembar kata-kata gombal pertama kali”,seru nanang layaknya komentator sepak bola.
Kami semua menunggu-nunggu dengan tidak sabar.Milkhapun membuka gulungan undian itu dengan tersenyum dan bersorak,
“Bahrain……………
“Silahkan maju”,sahut milkha dengan semangat. Bahrain pun melangkahkan kakinya maju dengan tersenyum.Sorak sorai teman-teman terdengar riuh disetiap sudut bus.Akupun tersenyum melihatnya,sepertinya nanang dan mikha berhasil mencairkan suasana.
“Silahkan memilih cewek langsung,boleh juga melalui undian”,sahut milkha mempersilahkan.Bahrainpun lebih memilih melalui undian.Ia buka undian itu secara perlahan dan ia pun berujar,
“Nganu………..!!!
“Mbak Nurul Qomariah”,serunya dengan nada agak malu-malu.
Spontan sorak-sorai teman-teman bertambah riuh dan menyesaki bus.Aku pun turut tersenyum dan menatap expresi Nurul yang kelihatanya cukup malu.Ia juga menjadi sie kerohanian yang sama dengan aku.
Bahrainpun mulai melontarkan kata-kata gombalnya yang dibungkus dengan aroma cinta.Sekatika itu pula,rona wajah nurul menjadi kemerahan.Ia tersipu malu dan agak salah tingkah.Namun segera ia menepisnya dan meminimalisir rasa malunya dengan tersenyum.Sederhana namun indah dipandang.
Setelah Bahrain maju,hudapun mengajukan diri untuk maju dan menggombal.Ia memilih tina sebagai obyek gombalan.tina adalah salah satu teman mahasiswiku yang menjabat sebagai Sekretaris.Hudapun memulai melantunkan syair-syair cintanya.Ia ucapkan segala mutiara-mutiara cinta dalam hatinya.Dan ia seolah-olah telah mampu membuat tina melayang.Kulihat raut wajah tina,tersenyum sangat manis meskipun sedikit malu-malu. Siapa saja yang melihatnya pasti tersihir akan panorama keindahan wajahnya.”
“Subhanallah,Maha Suci Allah Sang Pemahat Wajah yang paling indah”,pekikku dalam hati.
Ku mencoba mengartikan expresi wajah tina itu.Dalam penafsiranku,ia tengah melayang tinggi ke angkasa bersama paus akrobatis dan menyentuh raksi bintang paliiiiiiiing manis,itulah yang kutangkap dari expresi wajahnya yang memiliki sejuta makna.Setelah dirasa cukup,huda pun kembali ke tempat duduknya,begitu pula tina.
Sekarang huda memilih Zamroni,alias Azami.Azamipun pandai menggombal bak pujangga yang tengah merindukan kekasihnya,Khalil Ghibran pun mungkin terkalahkan olehnya.Mahasiswi yang menjadi obyek gombalanya adalah Astina.Seorang mahasiswi yang cukup tinggi dan murah senyum.Azami pun memulai gombalan-gombalanya.Luar biasa,kata-katanya sangat mengagumkan.Seolah-olah ia telah mampu menanamkan sekuntum mawar cinta didalam hati Astina.Astina pun tak bisa memungkiri,hatinya berbunga-bunga.Jikalau bunga-bunga itu nyata,tentulah akan cukup bila dibagikan kepada semua orang yang ada di bus.
Setelah Azami selesai,maka ia menunjuk Bani untuk maju kedepan.Banipun maju dan mengambil undian.Ia buka undian itu,dan tertulis,
Ziaul haq”.
Seorang mahasiswi yang sederhana dengan balutan jilbab biru cerah disertai kaca-mata yang menambah keanggunanya.Kedua orang itu(bani & ziaul) dimataku,adalah orang yang pendiam.Namun jangan remehkan,banipun tak mau kalah.Ia juga mampu romantic,untaian kata-kata cintanya disertai panah-panah asmara yang tak bisa dihindari oleh ziaul.Namun Ziaul mampu mengusai dirinya.Ia hanya tersenyum simpul tatkala mendengan untaian-untaian kata tersebut.
Setelah bani selesai,iapun ditanya oleh milkha.
“Ban,sekarang kamu nunjuk siapa,”tanya milkha.Banipun menengok semua orang yang ada di bus.Pandangannya berhenti tatkala ia memandang kearah belakang.Ya,ia memandangku.Dan ternyata ia menunjuk aku sebagai penggombal berikutnya.
“Aku nunjuk Solehan aja”,jawab bani sembari tersenyum.
Spontan sorak-sorai teman-teman kian bergemuruh didalam bus,suasana kian menyenangkan bagi mereka semua.Jantungku berdegup kencang seketika,tubuhku menjadi panas dingin dan tak terasa keringat dingin keluar dari tebuhku.Aku malu,takut,khawatir dan masih banyak lagi perasaan lain yang bercampur-aduk menjadi satu.Namun segera kutepis rasa minder dengan berdehem,dan aku mantapkan diriku untuk maju kedepan.
“Ehm…ehm…”
 “Untung saja aku pernah membaca sebuah buku karya Habiburrahman El-Shirazy yang berjudul “Ketika Cinta Bertasbih 2”.Jadi aku bisa mengutip salah satu puisi yang terdapat dalam novel itu yang kebetulan aku hafal”,ujarku dalam hati sembari melangkahkan kaki.
“Oke,Solehan maju….beri tepuk tangan yang meriah buat dia”,ujar milkha yang agak membuatku menjadi minder.Tapi biarlah,aku tak peduli.Yang penting sekarang aku mau maju.
“Baiklah”,jawabku dengan nada yang bergetar.Kuakui aku malu sekali,karena harus berhadapan dengan banyak bidadari yang bermata bening dalam bis ini.Pandanganku kosong sejenak,kemudian kupandangi mereka semua seraya berkata,
“Aku ngga’ bisa nggombal”.
“Ya sebisamu tow han”,seru hudi dan tina hampir bersamaan.
“Baiklah,tapi aku hanya punya sebuah puisi saja”,jawabku
“Ya udah,ga pa-pa.Biarin dulu hud,apa yang ingin dia tampilkan.Lantas,kamu peruntukkan buat siapa puisimu itu”,Tanya tina sambil tersenyum.Dan kubalas senyumanya sembari menjawab,
“Puisi ini kupersembahkan kepada calon bidadari duniaku yang kelak menjadi teman hidupku dalam keadaan suka maupun duka,yang telah tertulis dalam Lauh Mahfudz.Untuk dia yang kucintai karena Allah Azza wajalla”,jawabku dengan nada yang cukup puitis dan penuh penjiwaan.
Spontan,sorak-sorai teman-teman tak terbendung lagi.Sedangkan aku sendiri,tak tahu seperti apakah expresi wajahku.Aku malu.Sangat malu.Perlahan kulantunkan puisi cinta penuh penjiwaan,yang kupetik dari salah satu novel pembangun jiwa.
Sekalipun cinta telah kuuraikan
Dan kujelaskan panjang lebar
Namun jika cinta kudatangi,
Aku jadi malu pada keteranganku sendiri
Meski lidahku telah mampu menguraikan dengan terang
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
Sementara pena tergesa-gesa menuliskanya.
Kata-kata terpecah berkeping-keping,begitu sampai kepada cinta
Dalam menguraikan cinta,
Akal terbaring tak berdaya
Seperti keledai yang terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menguraikan cinta dan percintaan.

Luar biasa,sorak-sorai teman-temanku pun lebih keras dari yang sebelumnya.Disertai tepuk tangan yang meriah dan membahana.Semua pandangan tertuju padaku,disertai senyuman yang membahagiakan hatiku.Nanang yang sedari tadi berada disampingku pun menyalamiku seraya berkata,
“Selamat kawan,keren abiz…..”,ujar nanang.
Akupun tersenyum kepadanya dan aku kembali ketempat dudukku,kupercepat langkah kakiku.Kuberjalan dengan menundukkan pandangan.Sumpah aku sangat malu.Baru kali ini aku melantunkan sebuah puisi dihadapan teman-temanku.Namun aku juga sangat bahagia,karena aku berhasil membuat teman-teman tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah”,pekikku dalam hati.
“Ya.Itu tadilah penampilan Solehan yang sangat memukau.Terima kasih kami ucapkan kepada Solehan”,seru milkha sembari memandangku.Dan akupun hanya tersenyum.
Dan acarapun terus berlanjut.Tak lama kemudian,kurang lebih pukul 12.45,kamipun tiba di Pantai Sundak.Aku beserta teman-temanku segera turun dari bus.Panas sekali suasananya.Sinar terik matahari membuatku bercucuran keringat.Kulepas jaket yang tengah ku kenakan.Serta-merta aku menuju mushalla yang tak jauh dari  tempat parkiran.Kuambil air wudhu,namun panas tubuhku belum hilang.Air disana serasa hanya lewat saja.Tapi tak apa,yang penting aku bisa berwudhu dan melaksanakan shalat dhuhur berjamaah dengan teman-temanku.Setelah dzikir dan shalat sunnah Ba’diyah dhuhur,aku dan teman-temanku berkumpul dibawah pohon untuk menikmati makan siang berupa nasi kotak.Sungguh nikmat,makan nasi yang ditemani lauk ayam goreng,tumis buncis dan sebuah kerupuk.
Alhamdulillah”,ujarku ketika selesai makan siang.Setelah makan siang,kamipun segera pergi menuju pantai Sundak,pantai yang masih baru dan sedang di promosikan kepada khalayak masyarakat.
Subhanallah,betapa indahnya bumi Allah ini”,ujarku dalam hati.Berkali-kali aku bertasbih menatap keindaan ciptaan Sang Maha Cinta,yang mencintai makluk-makhluknya.Langit terbentang luas,awan yang mengepul indah,ombak yang tengah menari-nari,angin yang berhembus sepoi-sepoi.Sungguh Ciptaan yang Maha Dasyat dari Sang Maha pencipta.Inilah salah satu factor yang mendorongku untuk mengikuti kegiatan ini.Karena melalui kegiatan ini aku bisa mentadabburi Alam Allah yang indah ini.Kupandangi semua yang ada disekitarku dengan mata hati,karena dengan hati tersebut ku bisa merasakan betapa dekatnya dan banyaknya nikmat-nikmat Allah yang kurasakan.Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan”.
Kami semuapun mengambil foto bersama untuk kenang-kenangan.Kami tunjukkan segala expresi diri dihadapan kamera.
“Sungguh,kebersamaan yang takkan pernah terlupakan”,pekiku dalam hati.
Tak lupa,akupun turut mengabadikan foto pribadi.Sangat disayangkan bila tak memfoto.Kebersamaan dan kekompakan akan berlalu begitu.Indahnya alam turut berpengaruh kepada hati kami.Pernah terlintas dalam pikiranku,
“Lantas seperti apakah surga Allah itu ya??”
Wallahu a’lam.Hanya Allah yang Mengetahui”,jawab hatiku.
Kulihat sebagian temanku ada juga yang berendam diair yaitu taufik.Seorang mahasiswa yang narsiz abiz,ada yang tengah berfoto dengan gayanya,duduk-duduk di pasir putih ataupun duduk-duduk diatas batu yang agak teduh.Ridlo,ahmad,munir dan dadang lebih suka duduk diatas batu sambil menatap langit.Pernah kubaca sebuah buku,Akan mendapatkan berbagai manfaat ketika seseorang menatap langit.Salah satunya adalah menjadi kiblat orang-orang yang tengah dilanda rasa rindu.”Mungkin mereka tengah dilanda rindu”,ujarku dalam hati.
Setelah cukup lama kami disana,kamipun segera kembali kedalam bus.Aku segera mengambil perlengkapan untuk mandi.Selesai mandi,aku kembali kedalam bus.Sambil menunggu teman-temanku yang lain akupun mengambil gitar untuk kumainkan.Kudendangkan sebuah lagu dari Maher Zain yang berjudul “Insha Allah”.Sungguh indah.
Setelah dirasa semuanya kumpul kembali.Kamipun melanjutkan perjalanan.Tujuan kami yang selanjutnya adalah Malioboro.Sang sopirpun memutar lagu dangdut yang dipinta teman-teman.Dalam perjalanan ke malioboro,sie acara mengisi acara tebak-tebakan dan pembagian Doorprize untuk teman-teman yang maju menjawab dan juga mereka yang tadi maju untuk Gombal-gembel.Setelah acara itu,kami lebih banyak istirahat karena kelelahan.Namun aku masih terjaga,cukup mual juga perutku karena jalan yang dilalui terjal dan berliku.
Hampir 2 setengah jam perjalanan menuju malioboro ini.Tepat pukul 05.00 sore.Saat tiba disana,kami langsung menuju musholla untuk melaksanakan shalat ashar.Setelah shalat,kami semua berpencar.Aku,nanang,rahmad,taslim,ridho,dan Bahrain jalan-jalan menuju pasar malam.Kulihat dikeramaian itu,milkha dan etik.Mereka hanya berdua.Ketika kami tiba didepan penjualan kaset VCD/DVD,maka kamipun membeli kaset film untuk diputar nanti malam ketika perjalanan pulang.Kami semua sepakat memilih sebuah film yang berjudul “Dikejar Setan”.Ya,memang sebuah film horror.
Tak terasa azdanpun berkumandang.Segera kupercepat langkahku bersama ridlo untuk ke mushalla tadi.Sedangkan teman-temanku yang lain jauh dibelakang.Kulihat teman-teman mahasiswi telah usai shalat.Kemudian akupun shalat.Setelah usai shalat magrib,kami semua pun kembali berpencar dan hingga tinggal aku dan ridlo.Kami berdua lebih merasa asyik berjalan-jalan menatap keindahan malam dikota Yogja.Masuk kepasar malam dan membeli oleh-oleh seadanya dan kembali ke bus.Karena masih menunggu lama,maka kami mengisi perut yang mulai agak keroncongan itu.Kebetulan grobak sate ayam tengah melintas didepan kami.Kamipun memesan.Kami makan dengan lahap,ditemani sebotol minuman “Pocari swet”yang ku beli saat menuju pasar malam.Sungguh indah malam itu.Kulihat banyak orang berlalu-lalang di depan kami,namun tak mengurangi selera makan kami.Usai makan,akupun mengambil gitarku yang ada di dalam bus.Ku nyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Sere Nada”,yang beraliran rege.Lagu yang kupersembahkan buat orang-orang yang tengah menderita dan tertindas dalam hidupnya.Kunyanyikan dengan penuh penjiwaan hingga tak terasa teman-teman telah berkumpul.Namun masih ada saja yang telat.Tapi tak apa,karena melihat teman-temanku semua gembira dan masih segar-bugar,maka hilanglah semua kepenatanku selama sehari penuh itu.Tak ada satupun temanku yang mengeluh kesusahan,semuanya bergembira.
Kini tiba saatnya untuk pulang.Buspun melaju dengan cepat.Jalan yang kami lewati banyak yang terjal,membuat teman-temanku mual dan pusing.Hudi merasa ingin muntah,begitu pula machitoh.Sebenarnya aku juga merasakan mual,tapi karena aku asyik menonton film horror itu,akupun jadi lupa dengan rasa mual itu.Temanku yang lain lebih banyak yang tertidur daripada yang terjaga.Hanya beberapa orang saja.Aku tak bisa tidur nyenyak didalam bus,karena jalan-jalan yang dilewati tak halus.Hingga tak terasa bus kamipun telah tiba didepan rumah dana.Teman-temanku sudah bangun dari tidur mereka.Segera kami mengangkut barang-barang kami keluar.Kini terlihat wajah-wajah letih mereka.Kami langsung masuk rumah dana.Teman-teman ada yang wudhu untuk melaksanakan shalat isya,ada yang menonton tv,ada pula yang tiduran.Aku nonton tv sambil tiduran.Untung saja tadi aku sudah melaksanakan shalat isya disana,jadi aku bisa bersantai-santai dahulu.Kami belum boleh tidur,kami disuruh oleh keluarganya dana untuk menyantap makan malam yang telah mereka sediakan.Kamipun segera makan.Keluarga dana sangatlah ramah kepada kami,kami pun diperlakukan layaknya raja.
Subhanallah.Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua.Amin yaa Rabb”,sahutku dalam hati.Satu pelajaran yang kudapatkan dari keramahan dan kebaikan mereka,yaitu:Muliakanlah tamu-mu,maka Allah kelak akan memuliakanmu.
Setelah kami menyantap makan malam yang telah tuan rumah sediakan.Perlahan satu per satu dari kami menuju kasur empuk yang sedari tadi telah melambai-lambai.Masih kulihat teman-temanku yang masih asyik menonton sepak bola.Sekarang baru kurasakan rasa kantuk yang luar biasa.Kurebahkan tubuhku yang cukup letih itu ke kasur.Dan sungguh betapa nikmatanya karunia Allah yang telah Ia(Allah) limpahkan kepadaku.Kuawali tidurku dengan lantunan doa,agar aku Dijaga oleh-Nya hingga nanti bangun.Perlahan kupejamkan mataku,untuk memulai dunia mimpi yang telah siap menghias malamku.
                                                          @@@
Allahu Akbar,Allahu Akbar”,suara adzan subuh yang berkumandang.Segera aku bangun dari tempat tidurku.Kuambil semua peralatan mandi,untuk membersihkan diri.Dingin,namun sangat menyegarkan.Usai mandi,aku langsung mengambil air wudhu dan segera melaksanakan shalat subuh.Ku terlarut pada suasana indah dalam shalat,kubersujud kehadirat-Nya dengan penuh khidmat.Ku lantunkan kalimah-kalimah Thayyibah untuk mensucikan namaNya.Kubermunajat kepadaNya dengan penuh cinta.
Allahumma inna nasalukal huda,wattuqo,wal ‘affafa wal ghina. Rabbana laa tuzih qulubana ba’da idz hadaitana,wahablana min ladunka rohmah,innaka antal Wahhab.Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrota a’yun wajjalna lil muttaqi na imaama.Rabbana dzolamna an fusana,wa inlam taghfirlana,watarhamna lanakuu nanna minal khosiriin.Robbighfirli waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbaya nii shaghiiraa.Rabbana atina fiddunya khasanah,wafil akhiroti khasanatau,wakinaa adzaabannar.Amiin yaa Rabbal alamin”.ucapku dalam doa seraya mengusapkan kedua telapak tanganku ke wajah.Kumerasakan begitu indah cinta Allah itu.Cinta yang benar-benar haqiqi dalam hidupku.
Sehabis berdoa,akupun kembali bergabung dengan teman-temanku yang tengah bangun.Masih ada juga yang belum bangun.Ingin rasanya aku membangunkan mereka.Namun aku merasa kasihan,terlihat dari wajah mereka yang masih tampak kelelahan.
Waktu telah menunjukkan pukul 06.15.Kulihat teman-temanku telah mandi,mereka terlihat begitu.Kuraih gitar yang ada disampingku.Kupetik senar-senarnya secara perlahan.Dan teman-temanku menghampiriku.
“Ayo han.Nyanyi bareng-bareng”,ajak huda.
“Hu’um han.Nyanyi-nyanyi,biar ga’ sepi”,ajak temanku yang lainya.
“Hla terus mau nyanyi apa?”,tanyaku.
“Iya nyanyi lagu-lagu dangdut,atau lagu pop kita buat dangdut.Gituuuuu”,jelas teman-temanku.
“Ok-ok-ok…”,sahutku.
Akupun melantunkan lagu-lagu yang mereka inginkan.Tak terasa,semakin lama teman-teman yang lain ikut mengerumuni aku.Suasana pun menjadi cair.Cukup lama kami larut dalam nyanyian-nyanyian itu.Disinilah kebersamaan dan rasa kekeluarkaan kami terasa begitu hangat.Sebuah moment yang takkan pernah terlupakan.Setelah cukup lama,akupun memberhentikanya.Ibunya dana menyuruh kami semua untuk sarapan terlebih dahulu.Kamipun segera bergegas.Usai sarapan,kami para mahasiswa turut membereskan ruang tamu,yang kami gunakan untuk tidur semalam.Sedangkan para mahasiswi sibuk membersihkan urusan dapur,cuci piring,gelas dsb.
Setelah selesai bersih-bersih,kami semua berkumpul.Begitu pula keluarga dana,si tuan rumah.Hudi selaku ketua panitia pun mulai membuka acara penutupan itu.Ba’da tahmid dan shalawat ia pun berkata,
“Keluarga dana yang kami hormati,serta teman-temanku yang dimuliakan oleh Allah swt.Tibalah kita pada pengujung acara.Kami mewakili segenap panitia ingin mengucapkan berjuta terima kasih kepada keluarga mas dana yang telah berkenan menyediakan tempat yang istimewa bagi kami semua.Kami tak mampu membalas kebaikan dan keramahan Keluarga kalian.Cukuplah Allah yang kelak membalas kebaikan kalian,kalaupun tak di dunia,semoga balasan itu datang di akhirat sebagai wujud tabungan amal ibadah di dunia”,ucap hudi seraya memandangi kedua orang tua dana.
Amiin”,jawab kami serentak.Lalu hudi melanjutkan pembicaraanya.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk tuan rumah,mas dana sekeluarga.Dan kami mewakili teman-teman semua memohon maaf yang sebesar-besarnya,bila kedatangan kami semua mengganggu,atau merepotkan kalian.Dari sikap-sikap yang menyinggung ataupun tidak berkenan dihati”.
Itulah kata-kata yang menjadi sambutan penutup dari hudi selaku ketua panitia.Tibalah saatnya tuan rumah angkat bicara,ibu dana mewakilinya.
“Anak-anakku sekalian yang dimuliakan oleh Allah swt.Kami selaku tuan rumah pun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kedatangan kalian dirumah ini.Kami sangat bahagia,kalian semua sudah aku anggap seperti anak kami sendiri.Dan kami atas nam keluarga meminta maaf,bila dalam penyambutan dan penyediaan tempat kurang berkenan dihati anak-anakku sekalian.Kami sudah berusaha sebaik-baiknya”,kata ibu dana.
“Iya nak,lain kali jangan sungkan-sungkan untuk main kesini.Anggap saja rumah sendiri”,imbuh ayah dana.
Subhanallah”,batinku dalam hati.Betapa bijak dan mulianya hati kedua orang tua dana.Rendah hati serta ramah.Sungguh pemandangan yang sangat indah didalam keluarga tersebut.
Setelah kami mengucapkan sepatah dua patah kata,kami semua menyalami tangan kedua orang tua dana.Kukecup tangan mereka seraya berkata,
“Terima kasih ya bu,…pak….”,ujarku.
Usai bersalaman,kamipun mempunyai sedikit kenang-kenangan untuk keluarga dana.Penyerahan kenang-kenangan dari kami diwakili oleh Rahmad yang pada saat itu sudah berpakaian rapid an terlihat tampan.Ia pun memberikan kenang-kenanganya kepada ibu dana.Tetapi saat penyerahan,kami lupa untuk mengambil gambar.Maka diulangilah penyerahan tersebut hingga diambil gambar.Kami semua tertawa melihat kejadian itu.Sungguh suasana yang sangat membahagiakan.
Setelah itu kami semuapun segera pamitan dan pulang ke rumah.Sungguh pengalaman yang takkan terlupakan

No comments:

Post a Comment